Decoy Effect: Strategi Psikologi Marketing yang Meningkatkan Omset

1
598 views
Decoy Effect

Bila berbicara soal strategi marketing maka akan ada banyak pilihan yang dapat dilakukan oleh para marketer. Salah satu yang terkenal adalah decoy effect.

Apakah Anda pernah mengenal istilah tersebut? Mungkin beberapa diantara kita masih belum familiar dengan istilah tersebut. Namun, tanpa sadar kita sering “terjebak” didalamnya.

Penasaran seperti apa konsep dari decoy effect? Yuk simak artikel ini sampai habis.

Decoy Effect
Sumber: The Conservation

Baca Juga: Perbedaan Marketing Branding dan Selling

Definisi Decoy Effect

Decoy effect adalah salah satu teknik psikologi marketing yang bertujuan untuk membuat customer membeli produk yang paling mahal.

Caranya gimana? simple, dengan menghadirkan pilihan ketiga yang sebenarnya “tidak ada artinya”. Yap, pilihan ketiga hanya digunakan sebagai pengecoh.

Masih bingung? Ilustrasinya adalah seperti ini.

Ilustrasi

Misal Anda berdua dengan pasangan masuk ke dalam bioskop. Di bioskop tersebut tersedia dua pilihan yaitu popcorn ukuran mini dengan harga 30 ribu dan popcorn ukuran besar yang harganya 70 ribu.

Maka Anda pilih yang mana? Besar kemungkinan Anda pilih yang 30 ribu. Kenapa? Karena yang 30 ribu lebih ramah kantong dan Anda merasa tidak akan makan terlalu banyak di dalam bioskop. Clear ya?

Nah, sekarang coba bila ada pilihan ketiga yaitu popcorn medium dengan harga 65 ribu. Maka Anda akan pilih mana?

Secara psikologi Anda akan coba melirik popcorn medium dan dalam beberapa saat Anda juga akan berpikir “kenapa gak sekalian yang besar aja ya?”.

Belum lagi pikiran Anda akan diperkuat dengan pernyataan si pelayan bioskop tersebut, “gak sekalian yang bignya, mas cuma nambah Rp5.000 aja?”

Alhasil, Anda akan prefer untuk memilih yang besar. Bukan, begitu?

Baca Juga: 5 Tahap Membuat Konten Marketing yang Kekinian

Riset The Economist

The Economist sebuah perusahaan majalah di US juga pernah melakukan riset untuk strategi Decoy Effect. Hasilnya pun luar biasa.

Jadi, pertama The Economist menawarkan 2 harga berlangganan. Yaitu $59 untuk digital dan $125 untuk digital + print.

Dengan 2 harga tersebut coba tebak, kebanyakan orang pilih yang mana? Yap mereka memilih pilihan pertama yaitu $59 karena harganya yang lebih murah.

Nah, pada langkah berikutnya The Economist menawarkan harga ketiga yaitu $125 untuk print saja.

Jadi ada (1) $59 untuk digital, (2) $125 untuk print dan (3) $125 untuk print+digital.

Dengan 3 harga tersebut kira-kira mana yang Anda pilih? Yap, pertama pasti Anda akan berpikir, “Orang bodoh mana yang akan memilih pilihan kedua sedangkan ada pilihan ketiga yang dengan harga yang sama bisa mendapatkan fasilitas yang lebih.

Dan hasilnya memang kebanyakan orang memilih pilihan ketiga karena sebenarnya pilihan kedua hanyalah sebuah decoy. Ia hadir memang bukan untuk dipilih tapi untuk “mengecohkan” pilihan pembeli agar memilih yang lebih mahal.

Bahkan dengan adanya decoy, omset bisnis bisa naik secara drastis. Data yang didapatkan dari The Economist adalah seperti ini.

sumber: The Economist

Ketika tidak ada decoy, revenue perusahaan mencapai $8,012. Nah, lalu bagaimana ketika ada decoy? Lihat gambar selanjutnya

sumber: The Economist

Bisa dilihat ya, ketika ada decoy revenue perusahaan bisa mencapai $11,444. Artinya naik sekitar $3000. Angka yang lumayan, bukan?

Baca Juga: Marketing Mix 7P Sebagai Panduan Lengkap untuk Para Marketer

Penerapan Pada Bisnis

Anda juga bisa menerapkan teknik ini untuk bisnis Anda. Coba buat 2 harga yang saling timpang. Kemudian masukan 1 harga lagi yang sebenarnya tidak ditujukan untuk dibeli.

Bisa dengan harga yang sama atau harga yang bedanya tipis. Tapi, meskipun beda tipis pastikan bahwa value yang ditawarkan dari produk yang lebih mahal lebih menjanjikan.

Karena kadang-kadang orang juga suka perhitungan, jadi kalau meskipun harganya beda tipis tetap bisa aja yang dibeli si Decoy bila harga yang mahalnya tidak signifikan mengubah keinginan pembeli.

Penutup

Itulah konsep decoy effect yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda atau pada perusahaan tempat Anda bekerja. Konsep ini telah terbukti mendatangkan revenue yang besar untuk beberapa lini bisnis.

Anda tinggal merancang struktur harga yang pas dan memainkan “value” yang bisa membuat market take action untuk membeli produk Anda dengan harga yang mahal.

Semoga artikel ini bermanfaat dan silahkan Anda sebarkan seluas-luasnya agar informasi ini bisa bermanfaat lebih luas.

Jika Anda tertarik dengan konten marketing seperti ini, Anda bisa juga melihat tulisan lainnya di Topik Marketing.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here