5 Tahap Membuat Content Marketing yang Kekinian

1
471 views
Content marketing

Saat ini konten menjadi bagian yang sangat penting untuk memasarkan sebuah produk. Bahkan ada istilah yang menyebutkan bahwa content is king.

Content marketing didefinisikan sebagai sebuah proses pemasaran yang melibatkan pembuatan konten untuk menarik audiens agar tertarik dan melakukan pembelian.

Anda tentu mengetahui bahwa ada beberapa platform sosial media yang digunakan para internet marketer untuk membuat sebuah konten. Beberapa diantaranya adalah Facebook, Instagram dan youtube.

Namun, benarkah konten hanya dapat dideliver pada platform online?

Bagaimana tahap membuat konten yang keren dan mampu dengan mudah menarik audiens menjadi pembeli.

Ada 5 tahap untuk membangun content marketing yang kekinian dan kita akan bahas satu persatu. Simak sampai habis ya.

Baca Juga: Cara Mencari Ide Konten untuk Konten Anda agar lebih kreatif

Content Marketing
sumber: medium

1. Petakan Key Success Factor

Di tahap awal Anda harus memetakan secara pasti dimana posisi industri Anda bermain. Tim Markeeters membagi pemetaan tersebut ke dalam 4 kuadran.

Brand

Karakter industri yang bermain pada kuadran ini adalah mereka yang memiliki kemampuan mendominasi pasar dan kuat dalam memainkan word of mouth.

Anda pastinya tidak asing dengan brand aqua dan indomie. Kedua brand tersebut sudah sangat kuat. Coba saja bila Anda akan memesan air mineral, pasti yang akan Anda sebut adalah “aqua”, bukan begitu?

Termasuk ketika Anda memesan mie instan, pasti Anda akan menyebutkan “indomie”.

Produk yang memenangkan brand pasti juga akan kuat dalam word of mouth-nya. Untuk menang dalam brand juga Anda perlu melihat seberapa banyak kompetitornya.

Semakin banyak kompetitornya maka semakin sulit biasanya Anda untuk unggul dalam brand.

Untuk industri yang berada pada kuadran brand maka content marketingnya akan lebih mengarah ke sisi entertaintment atau hal-hal yang menghibur.

Channel

Industri yang bermain pada kuadran ini adalah mereka yang tidak ada dominasinya tapi kuat dalam word of mouth-nya. Contoh industri yang berada pada kuadran ini adalah coffee shop. Anda pasti sadar bahwa sekarang coffee shop merajalela dimana-mana.

Meskipun Anda mengira bahwa brand terkuat coffee shop adalah starbuck, nyatanya tidak demikian. Coffee shop kuat pada sisi channel. Katakanlah bila mereka berada di sebuah residence area maka customer-nya adalah mereka yang berada di area tersebut.

Coffee shop juga memiliki fanbase yang membuat mereka bisa survive.

Jenis konten pada industri yang berada di kuadran ini adalah yang bergenre inspire atau hal-hal yang menginspirasi. Seperti konten video yang menjelaskan seseorang yang akan lebih semangat ketika meminum kopi dari coffee shop tersebut,

Service

Industri yang berada pada kuadran ini adalah mereka yang kemungkinan memiliki kemampuan dominasi pasar tapi tidak memiliki kemampuan word of mouth.

Contoh industri yang bermain di sini adalah sparepart. Siapa dari Anda yang membaca artikel ini mengetahui merk sparepart yang digunakan? Banyak mereka tidak tahu merk sparepartnya, bukan?

Nah, untuk industri yang bergerak dalam kuadran ini maka konten marketing yang pas adalah yang terkait dengan edukasi. Seperti tips mengecek kendaraan, tutorial menggunakan aki dan sebagainya.

Sales

Nah, kuadran yang satu ini yang perlu mengeluarkan effort yang lebih terutama dalam membangun konten agar bisa menjaring banyak pembeli.

Industri ini biasanya dimainkan oleh para agen asuransi, kartu kredit dan sejenisnya. Mereka memang terbiasa pada konten-konten yang sifatnya hardselling. Karena mereka harus membangun convincing agar calon pembeli akhirnya menjadi pembeli dari produk mereka.

Mereka harus melakukan sales forced karena tidak ada yang mau bantu penjualan mereka. Kekuatan word of mouth-nya tidak ada.

Content Marketing
sumber : medium

2. Tentukan Siapa yang akan Mengkonsumsi Konten

Tahap kedua untuk membuat content marketing adalah menentukan siapa yang akan mengkonsumsi konten yang akan kita buat.

Dalam tahap ini tentunya Anda harus membuat buyer persona. Sebuah buyer persona secara umum dapat dilihat dari demografi seperti usia, gender, status pernikahan dan pekerjaan.

Ini merupakan demografi yang umum untuk mendetailkan buyer persona. Kemudian, Anda harus menentukan interest dan behaviour dari konsumen Anda.

Markeeters merumuskan ada 4 tipe interest dan behaviour yang dapat dilihat di dalam buyer persona.

  1. Personality, ini bisa berhubungan dengan apakah orang tersebut introvert atau extrovert, risk taker atau risk averse dan sebagainya.
  2. Hobi, Anda bisa melihat apa hobi dari konsumen Anda. Dengan mengetahui hobi, disanalah Anda bisa mengambil angle content marketing yang “ngena”. Misal, Anda menjual produk sepeda. Maka Anda bisa mengambil angle penjualan kepada mereka yang memiliki hobi jalan-jalan sehat dengan membuat konten tentang manfaat bersepeda terhadap kesehatan.
  3. Tech Savviness, Anda diminta untuk memastikan apakah konsumen Anda bisa menggunakan teknologi dengan baik atau tidak. Bila Anda mengeluarkan content marketing yang mengajak konsumen Anda mendownload aplikasi dan mempermainkannya sedangkan mereka adalah pengguna handphone yang tidak paham teknologi maka akan kesulitan bagi mereka mengikuti arahan dari content marketing Anda.
  4. Life Goals, pastikan Anda telah mengetahui apa motivasinya dalam hidup. Kalau ia memiliki motivasi untuk menjadi manusia yang bermanfaat maka Anda bisa membawa konten Anda ke arah sesuatu yang membawa value kebermanfaatan. Seperti video berbagi kepada sesama dan sejenisnya.

Baca Juga: Affiliate Marketing yang Kini Menjadi Trend di Internet Marketer

Content Marketing
sumber: medium

3. Brainstorm for Content Theme

Di tahap inilah Anda harus dengan fokus dan serius menentukan tema konten yang akan Anda buat. Setelah Anda menentukan peta permainan industri dan siapa konsumen Anda maka saatnya unutk menentukan tema kontennya.

Apakah Anda akan memilih tema entertain, edukasi, inspirasi ataupun convincing. Itu Anda yang menentukan sesuai dengan hasil pemetaan dan penentuan target pasar.

Ajak tim Anda untuk bersama-sama memastikan tema konten yang akan dibangun.

Mari kita ambil contoh Nike. Brand sepatu terkenal ini menggunakan tema inspirasi untuk produknya. Mengapa demikian?

Karena ia menghadirkan atlet-atlet olahraga terkemuka seperti Christiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai brand ambassador-nya sehingga orang akan terinspirasi untuk menggunakan sepatu tersebut.

Yap, orang akan terinspirasi dari sosok atau tokoh. Sehingga penting bagi mereka menggunakan tokoh agar mengisnpirasi banyak orang untuk menggunakan produknya.

Content Marketing
sumber: https://www.amplifymm.com/

4. Tentuin Format Konten

Dalam tahap ketiga membuat content marketing ini, Anda akan diminta menentukan format kontennya akan dibuat seperti apa.

Entertain, untuk tema ini biasanya format konten yang dibuat adalah yang terkait dengan video viral, comic strip, dan kontes. Video viral ini biasanya adalah video yang menghibur (meskipun tidak semua). Makanya Anda akan dapati ada banyak konten viral yang memang isinya hiburan.

Comic strip juga menjadi bagian dari content marketing yang bersifat entertain yang mudah untuk dimengerti. Ia menarik karena dipenuhi gambar dan pesannya lebih mudah untuk ditangkap. Selanjutnya adalah kontes yang memiliki unsur gamification sehingga menarik untuk dikonsumsi.

Inspire, untuk tema ini format konten yang umumnya dibuat adalah yang berbentuk review, endorser dan toplist. Salah satu kekuatan marketing zaman sekarang adalah celotehan netizen.

Saat ini netizen sudah tidak terlalu concern lagi dengan brand produknya tetapi lebih kepada review produknya. Semakin bagus review atas produk tersebut maka semakin tinggi peluang produk tersebut terbeli.

Kemudian endorser yang sifatnya mengajak para influencer untuk membangun konten yang berkaitan dengan produk yang akan dijual. Dan terakhir adalah toplist yang isinya memberikan rekomendasi daftar-daftar terbaik yang secara langsung ataupun tidak berkaitan dengan produk yang dijual.

Contoh : 5 software akutansi terbaik, pasti 1 diantaranya Anda akan mencantumkan produk Anda. Betul apa betul?

Convincing, untuk tema ini biasanya ditampilkan dalam bentuk brosur, demo produk dan studi kasus. Nah berbeda dengan 2 tema sebelumnya yang biasanya dideliver melalui digital platform pada tema ini umumnya didelivery secara offline.

Karena mereka yang delivery konten adalah para salesmen/women atau agen penjualan. Jadi bicara konten marketing tidak melulu tentang social media, bisa juga deliver konten tersebut dilakukan secara offline.

Educate, kalau untuk tema yang satu ini biasanya akan ditampilkan konten seperti tips, tutorial dan infografis. Karena memang tema ini akan terus membawa konten-konten yang sifatnya edukasi. Untuk itulah konten yang seperti ini biasanya bersifat long term.

Content Marketing
sumber: faspay

5. Tentukan Content Placement

Inilah tahap terakhir dalam membuat content marketing yang bagus dan kreatif yaitu dengan menentukan konten tersebut akan diletakkan dimana.

Apakah Anda akan meletakkan di Instagram, youtube, facebook atau dipasang secara offline seperti di billboard, brosur dan sebagainya.

Anda bisa menentukan dimana konten itu diletakkan tentunya setelah menentukan di kuadran mana industri Anda bermain, siapa target pasar Anda, dan apa format untuk konten tersebut.

Bila Anda sudah tepat meletakkan konten yang telah Anda buat maka calon konsumen Anda akan dengan mudah menikmati konten tersebut. Bila konten tersebut telah terkonsumsi dengan baik maka akan sangat mudah menggiring mereka membeli produk Anda.

Baca Juga: Ikigai (Sebuah Konsep Kebahagiaan dari Jepang)

Penutup

Nah, itulah penjelasan tentang content marketing berikut tahap-tahapnya yang perlu diketahui. Bila Anda seorang marketer maka memahami konten menjadi hal yang penting.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dipersilahkan untuk disebarkan seluas-luasnya.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here