Bisnis Ayam yang Bisa Anda Coba untuk Memulai Bisnis Kuliner

0
390 views
Bisnis Ayam

Bisnis ayam yang bisa dicoba – Bagi Anda yang saat ini bingung untuk memulai bisnis maka jenis bisnis ini bisa menjadi pilihan.

Mengapa harus bisnis ayam? Yap, karena ayam menjadi komoditas makanan yang tidak akan pernah punah. Secara umum memang bisnis kuliner tidak akan pernah mati.

Kenapa? Karena semua orang butuh makan. Terlebih, ayam menjadi komoditas makanan yang sangat diminati.

Coba saja Anda perhatikan di setiap restaurant pasti selalu ada menu ayam. Bahkan sebuah restaurant yang memiliki branding seperti restaurant bebek bakar, restaurant lele dan sebagainya, mereka tetap memimiliki menu ayam.

Oke, sekarang kenapa bisnis ini layak untuk Anda coba.

Baca Juga: Bisnis Custom yang Menjadi Pilihan Anak Muda Zaman Sekarang

bisnis ayam
sumber: unsplash

Bisnis yang Tidak akan Pernah Mati

Yap, seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bisnis kuliner tidak akan pernah mati terlebih bisnis ayam. Saya sendiri adalah orang yang gemar mengkonsumsi ayam.

Ayam sebagai komoditas kuliner dibuat dengan berbagai macam variasi. Mulai dari ayam bakar, ayam rica-rica, ayam saos tiram, fried chicken dan masih banyak lagi.

Banyaknya varian ini membuat pecinta kuliner tidak akan pernah bosan makan ayam.

bisnis ayam
sumber: unsplash

Marketnya Besar

Berdasarkan data dari Katadata pada tahun 2017 konsumsi daging ayam ras sebesar 5,68 kg per kapita/tahun lalu meningkat 573 gram (11,2%) dibandingkan tahun sebelumnya

Adapun konsumsi daging ayam kampung 782 gram per kapita/tahun naik menjadi 156 gram (24,9%) dari tahun sebelumnya.

Peningkatan demi peningkatan tersebut tentu menjadi peluang untuk industri ayam agar bisa berjalan dengan lebih masif.

bisnis ayam potong
sumber: unsplash

Harga Murah

Harga ayam potong per kilo sebenarnya tergolong murah dan Anda bisa mengambil margin yang cukup besar.

Salah satu supplier ayam potong yang menyediakan harga yang murah yaitu Potong Ayam. Harga ayam potong pada supplier tersebut bisa mulai dari Rp17.000-Rp25.000/kg. Harga yang cukup murah bukan?

Itu ukuran 1 KG yang bisa Anda bagi ke dalam beberapa bagian potongan ayam. Bisa bagian dada, paha atas, paha bawah dan sayap. Kalau Anda jual 1 bagian dengan harga Rp10.000 saja Anda sudah mendapatkan keuntungan yang lumayan.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis dari Nol Tanpa Modal untuk Pemula

bisnis potong ayam
sumber: unsplash

Keuntungan Besar

Dikarenakan harganya yang murah dan marketnya yang besar maka keuntungan yang bisa Anda raih juga bisa menggiurkan.

Misal Anda membeli ayam dengan harga Rp20.000/kg. Lalu, Anda jual per masing-masing potongan ayam dengan harga Rp10.000.

Ketika ayam tersebut dipotong beberapa bagian ada bagian:

Dada = 1

Sayap = 2

Paha Bawah = 2

Paha Atas = 2

Misal Anda jual dada dan paha atas dengan harga 10.000, lalu paha bawah dan sayap seharga Rp8.000 maka perhitungannya adalah (Rp10.000 x 3 = Rp30.000) dan (Rp8.000 x 4 = Rp32.000) maka total omset Anda sebesar Rp62.000.

Katakanlah Anda keluar cost untuk beli bumbu dan sebagainya seharga Rp20.000 maka total cost adalah Rp40.000.

Sehingga profit yang Anda terima adalah Rp62.000-Rp40.000 = Rp22.000. Bila Anda bisa menjual 10 ayam saja sehari maka keuntungan bisa mencapai Rp220.000 sehingga total sebulan mencapai Rp6.600.000.

Lebih bisa tidak? Yap, sangat bisa. Kan konsumsi ayam di Indonesia terbilang cukup tinggi. Apalagi kalau Anda bisa mendapatkan supplier dengan harga yang murah seperti potong ayam yang menjual mulai dari Rp17.000/kg.

Anda pun juga mungkin makan ayam paling tidak sehari sekali. Sejarang-jarangnya ya seminggu sekali. Bukan, begitu?

Bagaimana? Cukup menguntungkan kan?

Baca Juga: False Belief Customer yang Perlu Diketahui untuk Meningkatkan Penjualan

Penutup

Itulah alasan mengapa Anda bisa mencoba masuk ke lini bisnis kuliner terutama bisnis ayam. Keempat alasan tadi harusnya cukup untuk menguatkan Anda untuk masuk ke lini ini.

Risiko ada? Yap, jelas ada. Tidak ada bisnis yang tanpa risiko. Terlebih di masa pandemi ini beberapa usaha resto memang mengalami penurunan omset.

Tapi, meskipun omset turun mereka masih bisa bertahan karena bagaimanapun orang tetap butuh makan.

Semoga artikel ini bermanfaat ya. Jika Anda tertarik dengan konten bisnis seperti ini, Anda bisa juga melihat tulisan lainnya di Topik Bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here