Review Buku Rework Karya Jason Fried dan David Heinemeier

0
181 views
Review Buku Rework

Review Buku Rework – Karya yang ditulis oleh Jason Fried dan David Heinemeier yang berjudul Rework ini membuka pemikiran tentang konsep dan tata cara bekerja yang menurut mereka saat ini sudah salah kaprah.

Ada banyak hal yang dibedah oleh Jason dan David yang menurut mereka perlu untuk dievaluasi oleh para pekerja dan pemain bisnis karena bila mereka tetap berbisnis dan bekerja dengan cara yang sama maka hasilnya pun tidak akan berubah.

Semua yang disampaikan diambil dari pengalaman mereka dan kliennya dalam membangun bisnis.

Dari sekian banyak insight yang dihadirkan dalam buku ini, sedikitnya ada 5 yang akan dibahas pada artikel kali ini.

Rapat itu Berbahaya

Bahkan mereka menyebutkan bahwa gangguan terburuk adalah rapat. Ada beberapa poin yang menjadi alasannya:

  • Menuntut persiapan yang detail, padahal kebanyakan orang tidak memiliki waktu yang cukup untuk itu
  • Agendanya seringkali kurang jelas sehingga tidak ada yang tahu pasti apa targetnya
  • Tidak jarang melibatkan setidaknya satu orang yang berbicara omong kosong dan menyia-nyiakan waktu orang lain dengan celotehannya
  • Lebih mudah memutar arah pembicaraan daripada memutar taksi Chicago di tengah badai salju
  • Hanya menyangkut kata-kata dan konsep yang abstrak, bukan riil
  • Rapat seringkali beranak-pinak. Sekali rapat akan berujung pada rapat berikutnya.

Kita pasti sering mendengar kesimpulan dari rapat adalah jadwal rapat berikutnya. Alhasil minim output yang dihasilkan.

Terlebih rapat seringkali melibatkan orang-orang yang sebenarnya tidak memiliki peran signifikan pada rapat tersebut. Suaranya pun belum tentu dapat merubah keputusan. Hanya sekedar mendengarkan tentu jadi buang-buang waktu.

Akan lebih baik bila orang tersebut menggunakan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan yang harus ia kerjakan saat itu alih-alih mengambil waktu untuk rapat.

Buku Rework ini juga menyebutkan bahwa adanya rapat juga menguras “biaya” yang tidak kecil. Bila rapat diselenggarakan dalam waktu 1 jam dan menghadirkan 10 orang sejatinya “biaya” yang terkuras bukan 1 jam melainkan adalah 10 jam ( 1 jam x 10 orang).

Ini artinya kamu menukar produktivitas 10 jam demi rapat 1 jam bahkan mungkin 15 jam karena ada fase perpindahan mental setelah Kamu menghentikan pekerjaan.

Tetapi bukan berarti rapat tidak penting, dalam buku ini juga disebutkan agar rapat menjadi produktif maka dapat dilakukan prinsip berikut ini:

  • Pasang timer. Ketika berbunyi maka rapat selesai. Titik
  • Undang orang sesedikit mungkin
  • Harus ada agenda yang jelas
  • Mulailah dengan masalah yang spesifik

Baca Juga: Review Buku 3 Minutes Coach

Daftar Panjang Tidak akan Terlaksana

Membuat daftar yang panjang terhadap pekerjaan yang akan dilakukan sejatinya tidak lantas membuat kita menjadi produktif.

Dalam buku Rework ini disebutkan bahwa mulailah dengan membuat daftar kerja yang sederhana. Daftar yang panjang hanya akan mengumpulkan debu.

Ketika kamu membuat daftar yang panjang maka akan besar potensi kamu tidak akan bisa menyelesaikan semuanya. Alhasil secara psikologi akan timbul rasa bersalah yang kamu rasakan dan pada titik tertentu Kamu akan berhenti begitu saja karena perasaan yang menjadi buruk.

Oleh karenanya pecahlah daftar panjang itu menjadi beberapa daftar kecil. Dalam buku disebutkan 100 item dalam 1 daftar pecah menjadi 10 daftar yang masing-masing berisi 10 item. Artinya, setelah menyelesaikan 1 item dalam 1 daftar kamu bisa merampungkan 10 persen dari daftar itu.

Mungkin terlihat sama saja tetapi kamu bisa melihat ke gambaran yang kecil itu dan menemukan kepuasan, motivasi, dan kemajuan. Hal tersebut jauh lebih baik dibandingkan memandang gambaran besar dan merasa ketakutan serta patah semangat.

Teknik Anti Dijiplak, “Kunci” Produkmu

Saat Kamu sedang membangun bisnis yang telah tampak kesuksesannya akan banyak orang yang akan meniru apa yang Kamu lakukan. Bahkan mereka menjiplak bisnis yang kamu jalankan.

Nah, cara agar bisnis Kamu tidak dijiplak oleh kompetitormu adalah dengan menjadikan dirimu sebagai “kunci” dari produkmu. Berikan sentuhan unik dari cara berpikirmu ke dalam produk yang kamu jual.

Contohlah Zappos.com, sebuah toko online berpenghasilan satu miliar dolar. Sepasang sneaker dari Zappos tidak berbeda dari sepatu Foot Locker atau ritel lainnya.

Namun, Zappos membedakan diri dengan menyuntikkan obsesi sang CEO yaitu Tony Hsieh dalam hal layanan pelanggan ke semua hal yang dilakukan.

Pegawai CS di Zappos tidak menggunakan naskah dan diperbolehkan berbicara panjang lebar dengan pelanggan. Bahkan semua karyawannya yang tidak bekerja sebagai CS mengawali kerja dengan bertugas menjawab telepon selama empat minggu dan bekerja di gudang.

Pengabdian layanan pelanggan seperti inilah yang membuat Zappos unik di antara penjual sepatu lainnya.

Baca Juga: Review Buku Lean Startup (Metode Membangun Startup yang Tervalidasi)

Marketing Bukanlah Sebuah Department

Bila Kamu berpikir tugas marketing hanyalah untuk mereka yang bekerja di department marketing maka itu adalah pemahaman yang keliru.

Sejatinya marketing adalah sesuatu yang dilakukan oleh seluruh awak perusahaan setiap harinya 24/7/365.

Sama halnya tidak mungkin tidak berkomunikasi, maka Kamu pun tidak mungkin tidak melakukan pemasaran.

Jason dan David merumuskannya seperti ini:

  • Setiap Kamu menjawab telepon, itulah marketing
  • Setiap email yang kamu kirimkan, itu marketing
  • Setiap kata yang ditulis di website, itu marketing
  • Jika kamu mengembangkan perangkat lunak, setiap pesan error adalah marketing
  • Jika kamu memiliki bisnis ritel, konter kasir itu marketing
  • Jika kamu bergerak di bisnis jasa, maka setiap tagihanmu adalah marketing

Jadi secara singkat marketing adalah tugas semua bagian karena ia merepresentasikan sebuah entitas. Sadarilah bahwa pemasaran bukan sekedar kepentingan pribadi tetapi menyangkut segala hal yang kamu lakukan.

Baca Juga: Review Buku List Building Black Book

Orang Terbaik Ada Dimana-Mana

Jangan karena alasan wilayah yang jauh, kemudian Kamu kehilangan potensi untuk bisa merekrut orang terbaik. Terlebih saat ini tersedia banyak teknologi yang memudahkan unutk mengumpulkan orang secara daring

Jason dan David mengambil studi kasus di bisnisnya yaitu Basecamp. Kantor pusat mereka ada di Chicago tetapi lebih dari separuh tim mereka tinggal di tempat lain.

Ada karyawan yang tinggal di Spanyol, Kanada, Oregon, Oklahoma, dan lainnya. Mereka menyebutkan andaikan pencarian karyawan dibatasi berdasarkan wilayan yaitu hanya di Chicago maka mereka bisa saja kehilangan separuh orang hebat yang sekarang telah mereka miliki.

Salah satu kesulitan memiliki tim di luar yang bekerja secara remote adalah zona waktu yang berbeda. Jika Kamu menghadapi situasi tersebut maka harus ada seseorang yang menggeser waktu kerjanya beberapa jam sehingga mereka memulai sedikit lebih lambat atau lebih awal.

Meskpun pekerjaan terus dilakukan secara remote, Jason dan David juga menyarankan untuk tetap mengagendakan pertemuan secara langsung sesekali.

Sebaiknya paling sedikit setiap beberapa bulan sekali. Di Basecamp mereka memastikan seluruh tim berkumpul beberapa kali setahun.

Di saat itulah waktu yang sangat baik untuk meninjau perkembangan, membahas hal-hal yang benar atau salah, merencanakan masa deapn, dan memperkenalkan diri secara langsung agar akrab.

Geografi tidak penting lagi sekarang, kamu bisa merekrut talenta terbaik dimanapun dirinya berada.

Itulah 5 insight dari sekian banyak insight yang dapat diambil dari review buku rework ini. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk membuka pola pikir dan pemahamanmu terkait dengan dunia bisnis dan profesional.

Buat kamu yang ingin baca lebih lanjut tentang bukunya, kamu bisa beli bukunya di link berikut ini:

Beli Buku Rework

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here