Bila saat ini kamu tidak memanfaatkan media sosial untuk bisnis, hati-hati karena bisa jadi kelak kamu kalah bersaing dengan kompetitormu.
Kondisi ini yang dialami oleh Tupperware, sebuah perusahaan yang terkenal khususnya di kalangan ibu-ibu dengan produk rumah tangganya, kini telah kalah saing kompetitornya yang memiliki kekuatan di sosial media.
Lantas apa saja manfaat sosial media untuk bisnis?
Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut, Inilah Pelajaran Bisnis yang Bisa Diambil
Mengakuisisi Nama Digital
Kamu mungkin pernah pada waktu tertentu saat ingin memulai bisnis dan ingin bikin akun di sosial media terus ternyata nama bisnismu tidak bisa dipakai di akun sosial media tersebut.
Kenapa demikian? Ya karena nama akun tersebut sudah dipakai oleh orang lain. Nah, itulah salah satu kelemahan jika kamu tidak segera untuk mengakuisisi nama digital di sosial media.
Memanfaatkan sosial media adalah menghadirkan eksistensi terkait dengan bisnismu di dunia maya. Di situ kamu bisa memperkenalkan bisnismu melalui bio dan postingan-postingan yang menjelaskan lebih rinci bisnismu.
Meningkatkan Awareness ke Calon Konsumen
Memiliki akun sosial media untuk bisnismu adalah upaya untuk meningkatkan awareness kepada calon konsumenmu.
Seseorang ketika melihat akunmu ada kemungkinan timbul rasa penasaran dan akan kepoin postingan-postingan yang kamu hadirkan.
Inilah yang juga disebut dengan inbound marketing, yaitu teknik marketing yang membuat calon konsumen atau klienmu lebih mudah menemukan bisnis yang sedang kamu jalankan.
Salah satu caranya dengan rutin membuat konten baik photo, poster, video, story dan sejenisnya.
Ketika kamu rutin membuat konten maka akan ada satu titik dimana kontenmu menjadi viral dan akhirnya banyak orang akan penasaran melihat akun pemilik konten viral tersebut.
Semakin viral suatu konten maka potensi orang berkunjung ke akunmu akan semakin tinggi. Dan semakin tinggi orang yang berkunjung ke akunmu maka akan semakin tinggi pula yang akan follow dan akhirnya beli produkmu.
Konsep inilah yang juga disebut dengan funnel marketing.
Baca Juga: Inbound Marketing vs Outbound Marketing, Apa Perbedaannya?
Membangun Hubungan dengan Audiens
Tempat berinteraksi paling efektif dengan para calon pelangganmu adalah melalui sosial media. Karena di sana banyak orang yang sedang mencari informasi.
Tak jarang mereka juga sambil mencari produk yang mereka butuhkan dan mencari referensi visualnya melalui akun-akun sosial media.
Terlebih sejak kemunculan tiktok dengan fitur live dan keranjang kuningnya, dunia perbelanjaan online telah merubah behaviour dari yang awalnya belanja di e-commerce berubah jadi social-commerce.
Yap, orang saat ini lebih percaya untuk belanja melalui akun sosial media terkhusus tiktok. Karena di tiktok produk tersebut direview secara langsung dan dapat ditanya-tanya secara real time oleh audiens yang juga menonton live akun tersebut.
Interaksi yang demikian perlahan akan memunculkan keinginan yang kuat untuk membeli produk tersebut. Mungkin tinggal beberapa “pancingan” lagi dari si pemegang akun atau orang yang berjualan untuk membuat audiens segera checkout.
Umumnya dipancing dengan scarcity alias keterbatasan bisa dari sisi waktu diskon yang akan segera habis atau limited product atau bisa juga bonus spesial yang terbatas.
Meningkatkan Traffic ke Website
Sosial media juga bisa menjadi jalur datangnya traffic ke website yang kamu miliki. Kamu bisa pasang link websitemu di bio pada akun sosmedmu (Instagram dan Tiktok).
Karena keterbatasan jumlah link yang dipasang, bila kamu memiliki beberapa website/link maka kamu bisa memanfaatkan platform multilink yang mana satu link bisa untuk beberapa link semisal linktree, lynkid, biolinky dan sejenisnya.
Baca Juga: Biolinky (Optimasi Instagram dengan Berbagai Macam Link)
Semakin tinggi kamu bisa menghadirkan orang datang ke akun sosial mediamu maka semakin tinggi juga potensi seseorang akan mengunjungi websitemu.
Data tersebut kamu bisa cek di bagian insight masing-masing sosial media baik Instagram maupun Tiktok.
Alat untuk Mengukur Performa Bisnis
Memang sosial media bukan satu-satunya tools untuk mengukur performa bisnis tapi ia bisa jadi bahan untuk evaluasi mengapa performa bisnis tersebut semakin menurun.
Kamu bisa cek dari perkembangan sosial media mulai dari keterjangkauan, engagement, followers hingga pada konversi pembeliannya.
Kamu bisa cek berapa rasio orang yang terjangkau dengan orang yang akhirnya membeli. Data dalam platform sosial media seperti tiktok dan instagram cukup lengkap sehingga kamu bisa lebih mudah untuk menyimpulkan.
Nah itulah 5 alasan mengapa memanfaatkan media sosial untuk bisnis menjadi penting. Awas jangan sampai kamu menjadi bagian dari pebisnis yang tidak memanfaatkan sosial medianya.
